Kamis, 06 Oktober 2016

Kejujuran Mengantarkan pada Hidayah





Abdullah bin Mas’ud atau lebih dikenal dengan nama Ibnu Mas’ud. Seorang anak miskin yang tinggal di dekat rumah Rasulullah SAW saat itu. Ibnu Mas’ud adalah seorang anak kecil berjiwa kuat dan jujur. Ia dikenal sebagai seorang penggembala kambing yang cekatan oleh tetangga-tetangganya.  Ratusan kambing ia tangani dan tidak satu pun luput dari pengawasannya. Ia pula yang mengatur makan dan minum gembalaannya tersebut dengan sangat telaten. Setiap hari ia selalu merawat kambing yang bukan miliknya itu dengan penuh kasih sayang.

Pada suatu ketika Rasulullah dan Abu Bakar lewat di sebuah padang yang luas tempat Ibnu Mas’ud menggembala kambingnya. Mereka melihat kambing-kambing gembalaan Ibnu Mas’ud yang gemuk dan sehat. Merasa dahaga dan lelah terbesitlah dalam pikiran mereka berdua untuk meminum susu gembalaan tersebut.

Kemudian mereka berdua menghampiri Ibnu Mas’ud yang terlihat sibuk mengatur kambing-kambingnya. Ketika ditanya adakah kambing yang dapat diperas susunya, Ibnu Mas’ud mengiyakan. Namun sayangnya, Ibnu Mas’ud tidak bisa memberikan susu kambing gembalaannya itu kepada mereka. Anak itu berkata “Susu itu ada, tetapi sayang mereka bukan milikku. Kambing-kambing ini hanyalah amanah dari orang lain hanyalah dititipkan kepadaku.” padahal saat itu Ibnu Mas’ud hanyalah seorang penggembala yang mengurus kambing-kambing milik Uqbah bin Abi Mu’ith, seorang musyrik yang bertetangga dengan Rasulullah.

Rasulullah pun sangat bahagia dengan jawaban anak penggembala tersebut. Padahal, saat itu Ibnu Mas’ud belum memeluk Islam. Beliau salut bahwa keteguhan prinsip pada dirinya dapat mencegahnya dari perbuatan khianat atas kepercayaan yang diamankan kepadanya. Ini adalah bukti kebersihan hati yang akan memudahkan menerima kebenaran Islam. Oleh karena itu, Rasulullah berusaha menjaga prinsip mulia anak tersebut dan menunjukkan kekuasaan Allah kepadanya agar tergerak mengikuti ajaran Islam. Betapa beruntungnya Ibnu Mas’ud, ia bisa mendapatkan didikan langsung dari Rasulullah berkat kejujurannya dalam mengemban amanah. Seperti yang kita ketahui saat ini, Ibnu Mas’ud menjadi orang yang keenam masuk Islam di awal permulaan syiar Rasulullah. Ia selalu belajar kepada Rasulullah di Darul Arqam tempat kaum muslimin bertemu secara diam-diam agar aman dari kezaliman kaum musyirikin Quarisy.


Nah, begitulah kisah teladan dari sahabat Rasulullah SAW Abdullah Bin Mas’ud semoga kita semua bisa memetik pelajaran dari kisah Abdullah Bin Mas’ud ini. Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat. #BerbagiItuIndah J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar